Allah says in Quran:
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ يُسۡرٗا
and whosoever fears Allāh and keeps his duty to Him, He will make his matter easy for him.
Surah At-Talaaq: Ayah 4
General Notes
Allah says in Quran:
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ يُسۡرٗا
and whosoever fears Allāh and keeps his duty to Him, He will make his matter easy for him.
Surah At-Talaaq: Ayah 4
Pengenalan:
Al-Quran mempunyai tempat istimewa di hati umat Islam di seluruh dunia. Ia adalah kitab petunjuk ilahi yang penuh dengan hikmah. Artikel ini bertujuan untuk menelusuri keindahan Al-Quran dan impak mendalamnya terhadap kehidupan para Muslimin.
Wahyu Ilahi:
Al-Quran dianggap sebagai firman dari Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (sallallahu ‘alaihi wasallam) melalui malaikat Jibril. Ayat-ayatnya adalah sumber penerangan, petunjuk, dan inspirasi bagi umat Islam. Mengakui sifat ilahi Al-Quran memungkinkan kita untuk menghargai keindahannya dan kepentingannya.
Keunggulan Bahasa:
Al-Quran terkenal dengan keunggulan bahasanya dan kesempurnaannya dalam bahasa Arab. Ayat-ayatnya disusun dengan ritma dan keindahan puitis yang luar biasa. Keindahan bahasa Al-Quran begitu kuat sehingga ia memikat hati dan fikiran pembacanya, membangkitkan emosi dan membangkitkan pemikiran yang mendalam.
Relevan Sepanjang Zaman:
Walaupun diturunkan lebih dari 1,400 tahun yang lalu, Al-Quran tetap relevan dalam semua aspek kehidupan. Ajarannya membahas isu-isu dasar kehidupan manusia, menawarkan panduan mengenai masalah iman, moraliti, hubungan, keadilan sosial, dan perkembangan diri. Hikmah Al-Quran melampaui waktu, memberikan solusi yang abadi untuk cabaran kontemporer.
Peningkatan Spiritual:
Terlibat dengan Al-Quran memiliki dampak mendalam pada perjalanan spiritual seseorang. Ayat-ayatnya menghubungkan pembaca dengan tuhan, memupuk rasa ketenangan, dan ketenteraman yang mendalam. Membaca Al-Quran dalam solat atau dalam refleksi pribadi memperkaya jiwa, memberi makan hati, dan memperkuat hubungan dengan Allah.
Petunjuk dan Hikmah:
Al-Quran berfungsi sebagai panduan menyeluruh dalam kehidupan. Ayat-ayatnya berisi petunjuk, prinsip etika, dan nilai moral yang mendorong kebaikan, keadilan, belas kasihan, dan kerendahan hati. Menjelajahi Al-Quran membantu individu menghadapi kompleksi kehidupan, membuat keputusan yang bijak sesuai dengan ajaran Islam.
Refleksi Diri:
Menghabiskan waktu untuk merenungkan ayat-ayat Al-Quran adalah pengalaman yang mengubah hidup. Setiap ayat memiliki lapisan makna. Dengan memahami tafsir pesan-pesan yang mendalam, individu mendapatkan wawasan, menemukan jawapan atas pertanyaan mereka.
Mencari Ilmu:
Menjelajahi keindahan Al-Quran memerlukan komitmen untuk mencari ilmu. Ini melibatkan mempelajari terjemahan yang terpercaya, memahami konteks ayat-ayat, dan terlibat dengan tafsir oleh ulama yang berpengetahuan. Mencari ilmu memperluas pemahaman kita tentang Al-Quran dan memperdalam penghargaan kita terhadap keindahannya.
Kesimpulan:
Keindahan Al-Quran terletak bukan hanya pada keindahan bahasanya, tetapi juga pada petunjuk dan hikmah yang mendalam yang disampaikannya. Dengan menjelajahi Al-Quran, Muslimin memulai meningkatkan keimanan, refleksi pribadi, dan hubungan yang lebih dekat dengan Allah. Al-Quran terus menginspirasi dan membimbing umat Islam, menawarkan ketenangan, arahan, dan hikmah abadi untuk semua aspek kehidupan.
Introduction:
In today’s fast-paced and ever-changing world, maintaining a balance between Islamic values and the demands of modern life can be a challenge. This article explores the importance of finding equilibrium between Islam and the complexities of the modern era.
Embracing Islamic Values:
Islam provides a comprehensive framework of principles and guidelines that govern all aspects of life. Embracing Islamic values means upholding faith, honesty, compassion, justice, and kindness in our daily interactions. It involves incorporating these principles into our personal, professional, and social lives, regardless of the rapid changes happening around us.
Seeking Knowledge:
Islam places great emphasis on seeking knowledge. In the context of modern life, this means acquiring both religious and secular knowledge. Muslims are encouraged to pursue education, professional development, and scientific advancements, while ensuring that the pursuit of knowledge remains within the boundaries set by Islamic teachings. By integrating knowledge and wisdom, individuals can navigate the challenges of modern life while staying grounded in their faith.
Prioritizing Spiritual Connection:
Amidst the distractions of modern life, maintaining a strong spiritual connection is crucial. Muslims are encouraged to engage in acts of worship such as daily prayers, reading the Quran, and supplication. Establishing a routine that includes spiritual practices helps individuals find solace, seek guidance, and maintain a sense of purpose. By prioritizing their relationship with Allah, Muslims can navigate the complexities of the modern world while remaining spiritually grounded.
Adapting without Compromising:
Adapting to the modern world does not mean compromising core Islamic values. Islam provides a flexible framework that allows for contextual adaptations while preserving the essence of the faith. Muslims can actively participate in various spheres of modern life while adhering to the teachings of Islam. They can contribute positively to society, engage in meaningful careers, and embrace technology while upholding moral and ethical principles.
Balancing Time and Priorities:
In the hustle and bustle of modern life, it is essential to manage time effectively and prioritize obligations. Muslims are encouraged to strike a balance between their religious duties, family responsibilities, work commitments, and personal pursuits. By managing time wisely, individuals can allocate dedicated moments for worship, spending time with loved ones, fulfilling obligations, and engaging in personal growth, ensuring a harmonious existence.
Conclusion:
Maintaining balance between Islam and modern life is a continuous effort. By embracing Islamic values, seeking knowledge, prioritizing spiritual connection, adapting without compromising, and balancing time and priorities, Muslims can navigate the complexities of the modern world while staying true to their faith. Striking this equilibrium allows individuals to lead fulfilling lives, contribute positively to society, and find inner peace amidst the challenges of the contemporary era.
سُبۡحَٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ
Maksudnya: “Maha Suci Engkau (Ya Allah)! Kami tidak mempunyai pengetahuan selain daripada apa yang Engkau telah ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana”.
Surah Al-Baqarah: Ayat 32
Allah says in Quran:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ
O mankind! We have created you from a male and a female, and made you into nations and tribes, that you may know one another. Verily, the most honourable of you with Allāh is that (believer) who has At‑Taqwā [i.e. he is one of the Al‑Muttaqūn (the pious)(1)]. Verily, Allāh is All‑Knower, Well‑Acquainted (with all things)
Surah Al-Hujuraat: Ayah 13
Allah says in Quran:
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ
“And turn not your face away from men with pride, nor walk in insolence through the earth. Verily, Allāh likes not any arrogant boaster
Surah Luqman: Ayah 18
Allah says in Quran:
وَقَالَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لَمَّا قُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ إِنَّ ٱللَّهَ وَعَدَكُمۡ وَعۡدَ ٱلۡحَقِّ وَوَعَدتُّكُمۡ فَأَخۡلَفۡتُكُمۡۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيۡكُم مِّن سُلۡطَٰنٍ إِلَّآ أَن دَعَوۡتُكُمۡ فَٱسۡتَجَبۡتُمۡ لِيۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوٓاْ أَنفُسَكُمۖ مَّآ أَنَا۠ بِمُصۡرِخِكُمۡ وَمَآ أَنتُم بِمُصۡرِخِيَّ إِنِّي كَفَرۡتُ بِمَآ أَشۡرَكۡتُمُونِ مِن قَبۡلُۗ إِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ
And Shayṭan (Satan) will say when the matter has been decided: “Verily, Allāh promised you a promise of truth. And I (too) promised you, but I betrayed you. I had no authority over you!, I only invited you and you responded. So do not blame me but blame yourselves. I cannot help you, nor can you help me. I deny your former act in associating me (Satan) as a partner with Allāh (by obeying me in the life of the world). Verily, there is a painful torment for the Ẓālimūn.”
Ibrahim: Ayah 22
Allah says in Quran:
أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُ ٱللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمۡ فَأَعۡرِضۡ عَنۡهُمۡ وَعِظۡهُمۡ وَقُل لَّهُمۡ فِيٓ أَنفُسِهِمۡ قَوۡلَۢا بَلِيغٗا
They (hypocrites) are those of whom Allah knows what is in their hearts; so turn aside from them (do not punish them) but admonish them, and speak to them an effective word (i.e. to believe in Allah, worship Him, obey Him, and be afraid of Him) to reach their innerselves.
Surah An-Nisaa: Ayah 63
Firman Allah SWT:
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Yang bermaksud: “Sesungguhnya orang-orang lelaki yang bersedekah dan orang-orang perempuan yang bersedekah, serta mereka memberikan pinjaman kepada Allah, sebagai pinjaman yang baik (ikhlas), akan digandakan balasannya (dengan berganda-ganda banyaknya), dan mereka pula akan beroleh pahala yang mulia.”
Surah al-Hadid: Ayat 18
Firman Allah SWT:
إِنَّآ أَعۡطَيۡنَٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ
Maksudnya: “Sesungguhnya Kami telah mengurniakan kepadamu (wahai Muhammad) nikmat yang banyak. Maka dirikanlah solat kerana Tuhanmu semata-mata dan berqurbanlah.”
Surah Al-Kawthar: Ayat 1-2