Musibah Menghapus Dosa

Daripada Abu Hurairah RA, dari Nabi ﷺ bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Maksudnya: “Tidaklah seorang muslim yang ditimpa suatu penyakit dan keletihan, kegusaran dan kesedihan, gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.”

(Sahih Riwayat al-Bukhari, 5641)

Doa Ditimpa Ujian, Tekanan Dan Gelisah

اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ و شَمَاتَةِ الْاَعْدَاءِ

Maksudnya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menemui penderitaan, dari takdir yang buruk dan dari keberhasilan musuh.”

Sahih al-Bukhari, 6347

Doa Ketika Hujan Lebat

Suatu ketika hujan lebat tanpa henti, para sahabat mengadu kepada Rasulullah ﷺ. “Wahai Rasullah , harta benda telah musnah, jalan-jalan sudah terputus…” Rasulullah ﷺ lalu mengangkat tangan lantas berdoa:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ ‏

Maksudnya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merosak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pokok.”

(Riwayat al-Bukhari, 1014)

Apa Itu Bersiwak ?

Secara asanya bersiwak itu bermaksud membersihkan gigi menggunakan kayu siwak atau kayu sugi. Sebagaimana hal itu yang biasanya dilakukan oleh Rasulullah ﷺ.

Perbuatan membersihkan gigi ini ialah sunnah dan sangat diredhai Allah.

Sebagaimana dalil,

السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِّ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ

“Siwak membuat bersih mulut dan mendatangkan redho Allah” (H.R Ahmad, sahih)

Adakah sunnah ini mesti menggunakan kayu sugi dan kayu siwak? Pastilah tidak. Malah tetap juga menjadi sunnah jika kita membersihkan gigi dengan alat-alat lain seperti berus dan ubat gigi atau juga berus gigi elektronik.

Wallahualam

Kemanisan Iman

Daripada Anas bin Malik RA, dari Nabi ﷺ bersabda:

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Maksudnya: “Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali kerana Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka.”

Sahih Riwayat al-Bukhari, 16

Cabang-Cabang Iman

Daripada Abu Hurairah RA, bahawa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ

Maksudnya: Iman itu mempunyai 70 lebih atau 60 lebih cabang. Yang paling afdhalnya ialah ucapan “La ilaha illallah” dan yang paling rendahnya adalah membuang apa yang menyakitkan dari jalan. Dan malu itu sebahagian daripada iman.

(Riwayat Muslim, 35)

Doa Memohon Perlindungan Daripada Fitnah

Nabi ﷺ pernah meminta perlindungan dengan (membaca):

‏ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ‏‏‏.‏

Maksudnya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Neraka dan siksa Neraka, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur dan siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kekayaan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kemiskinan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal.”

(Sahih Riwayat al-Bukhari, 6376)

Allah Mengangkat Darjat Orang Pemurah dan Pemaaf

Daripada Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

Maksudnya: “Sedekah tidak akan mengurangi harta. Allah pasti menambahkan kemuliaan kepada seorang hamba yang memiliki sifat memaafkan. Tidak ada balasan bagi seseorang yang rendah hati kepada Allah, kecuali Allah mengangkat darjatnya.”

(Sahih Riwayat Muslim, 2588)

Akhlak Seseorang Bergantung Akhlak Temannya

Daripada Abu Hurairah RA bahawa Nabi ﷺ bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Maksudnya: “Seorang laki-laki itu bergantung dengan agama teman pergaulannya (sahabat rapat), maka hendaklah salah seorang melihat siapa yang menjadi teman pergaulan.”

(Hasan Sahih Riwayat Abu Daud, 4833)

  • Keperibadian seseorang berkait rapat dengan kebiasaan teman atau sahabat baik yang ia sering bergaul (tingkah lakunya sering dipengaruhi oleh tingkah laku dan gaya hidup teman rapatnya).
  • Setiap ibu bapa perlu meneliti akhlak dan peribadi teman rapat anaknya. Jika teman pergaulan anaknya berakhlak buruk, perlu segera dijauhi.
  • Oleh itu, perbanyakkanlah rakan-rakan yang beriman, sesungguhnya mereka memiliki syafaat di hari kiamat.