Daripada Abu Hurairah RA, daripada Nabi ﷺ bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Maksudnya: “Tidaklah seorang Muslim yang ditimpa suatu penyakit dan keletihan, kegusaran, kesedihan, gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah SWT akan menghapus kesalahan-kesalahannya.”
Riwayat al-Bukhari (5642)
- Hidup manusia tidak akan terlepas daripada ujian, sama ada berbentuk keletihan, penyakit, atau kesusahan. Ini adalah sunnatullah bagi setiap hamba.
- Umat Islam diajar untuk melihat ujian sebagai satu bentuk kasih sayang Allah. Ia adalah peluang untuk memperbaiki diri dan membersihkan dosa.
- Mengeluh terhadap ujian hanya akan menambah beban. Sebaliknya, bersyukur dan bersabar mampu meringankan hati dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Hidup di dunia ini penuh dengan cabaran. Tawakal kepada Allah dan bersabar adalah kunci untuk menghadapi segala kesukaran dengan tenang.
- Ketika ditimpa ujian, seorang Muslim dianjurkan untuk kembali kepada Allah melalui doa, zikir, dan solat.